Rabu, 29 Agustus 2018

1/6 : ATAP LANTAI 3 GEDUNG BARU YANG SYAHDU

'(suara piano)'
Ada suara piano, itu nada dering telefon ponselku. Aku segera meraihnya dengan cepat karena tau siapa yang sedang menelepon. Hanya ada 1 kontak yang aku setting dengan nada dering itu. Dan sudah sekian lama akhirnya aku mendengar nada dering ini lagi.
Siapa lagi? Tentu saja dia.
'Assalamualaikum' sapaku dulu
'Waalaikumussalam' jawabnya
'Tumben telfon, ada apa?'
'Hahaha.. Apa kabar?'
'Oh maaf, hehe. Aku baik, kamu gimana?'
'Alhamdulillah aku juga baik. Aku tau kamu jengkel banget sama aku. Gapernah telefon kamu apalagi video call kamu. Hari ini tepat 3 tiga tahun hubungan jarak jauh kita yang hanya via tulisan. Dan sekarang aku ingin hubungan jarak jauh kita semakin dekat dengan suara' jelasnya
'Ternyata kamu juga menghitung hari. Kukira hanya aku yang melakukanya' jawabku polos
'... Tentu saja tidak. Kita sudah sepakat berjuang bersama bukan?'
'Iya'

Hari ini kami berbincang panjang lebar. 3 tahun berlalu, kami hanya berkirim kabar via pesan singkat, dan sekarang kami meluapkan semuanya. Cerita perjalanan kami di negeri orang, diskusi, melepas rindu dan flashback masa-masa sekolah kami yang penuh dengan kenangan.
'Kamu inget ga lantai 3 gedung baru sekolah kita dulu?' tanyanya
'Hahaha tentu saja inget. Itu kan tempat keramat kita' jawabku

Iya, atap lantai 3 gedung baru sekolah dulu memang menjadi tempat keramat kami berdua. Mungkin lebih tepatnya lantai karena disana hanya bersemen dan bangunan belum selesai dengan sempurna. Disana tempat kami bertemu ketika kami ingin berbincang berdua, entah itu untuk menyelesaikan masalah atau sekadar melepas rindu. Bagaimana kami tidak nyaman dengan tempat itu, ketika kami duduk disana yang terlihat adalah pemandangan yang sangat indah dan angin semilir yang sangat segar. Terhampar sawah hijau yang pada saatnya menguning dan gunung menjulang yang berada jauh dari kami, ditambah langit yang biru. Kami biasa duduk di tangga yang belum menjadi tangga, hanya plesteran yang menghubungkan lantai 3 dan calon lantai 4. Terkadang kami juga duduk di tepi atap, dengan kaki menggantung. Ah, ingin sekali rasanya mengulang masa-masa itu.

Categories:

Senin, 27 Agustus 2018

1/5 : 'AKU RINDU' KATANYA

Di belahan negara lain,
Seorang lelaki sedang duduk di ruang kerjanya, satu tangan menyangga dagu runcingnya, dan satu lagi memainkan globe kecil yang ada di mejanya. Seakan merenung, tapi tidak. Lelaki itu adalah dia. Dia sedang duduk memandang sebuah foto berbingkai. Sebuah foto bingkai foto yang telah rusak tapi begitu indah dan berkesan. Tertulis di bagian bawah bingkai 'my future wife', dia yang menulisnya. Ada tangan menjulur yang memegang bingkai itu dengan posisi sengaja dimiringkan yang memunculkan kesan abstrak namun apik dan unik, tak lain lagi itu adalah tangan dia. Dengan objek di tengah bingkai itu, yaitu aku. Dalam foto itu tampak sekali wajahku yang bingung karena foto itu diambil dengan cepat oleh salah satu teman kami. Foto itu diambil ketika kami duduk di kelas 3 SMA, saat jam kosong. Aku berbincang dengan teman-teman perempuanku dan dia berbincang dengan teman-teman laki-lakinya. Tiba-tiba dia memanggilku, aku menoleh, belum sempat menyadari apa yang terjadi. Dan akhirnya, ckrek.

"Tiga tahun berlalu, kita belum pernah bertemu, aku rindu" katanya lirih

Categories:

Jumat, 24 Agustus 2018

1/4 : LELAKI DAN KERTAS KUNING DI MEJA KACA

'Ping'
Ada pesan masuk di ponselku. Kulihat dari notifikasi ternyata yang mengirim pesan itu adalah dia. Dia mengirim gambar. Tidak sabar aku membukanya dengan perasaan bahagia tanpa sebab yang selalu muncul tiba-tiba karena dia, iya dia. 
Ketika kulihat gambar yang dikirim mataku langsung tertuju pada kertas kuning kecil di meja. Dia mengirim foto seorang lelaki yang sengaja difoto mulai leher ke bawah. Lelaki itu sedang duduk di atas kursi, Di depannya ada meja kaca yang menyangga lemon tea dan ponselnya, tampak pula kertas kuning kecil di bawahnya, dan iya, bayangan wajahnya yang terpantul di meja. Bayangan itu memantulkan wajahnya yang sedang tersenyum memandang kertas kuning kecil itu.
'Kamu masih menyimpannya?' tanyaku
'Tentu saja' jawabnya
'Terima kasih'
'Kembali kasih kekasih'
Oh seketika aku merasa berada di atas awan berbunga hahaha...
Kertas kuning itu memang dariku, ku berikan padanya setahun yang lalu saat padatnya jadwal yang mengharuskan dia ke luar kota dalam waktu yang lama, baru kutahu jika ia membawanya kemanapun dia pergi.

"Hati-hati kemanapun kamu pergi, ada hati yang menanti" tulisku di kertas itu

Dia mengetahui banyak hal yang aku suka. Dalam potret itu ada lemon tea favoritku, kertas kuning dariku, dan meja kaca yang memantulkan wajah itu.


                                                           

Categories:

Kamis, 23 Agustus 2018

1/3 : DIA KEMBALI

'Ping'
Ada notifikasi dari akun facebookku. Ada yang mengomentari statusku. Ada orang lain selain teman-temanku yang mengomentari statusku. Ah, aku lupa dia juga temanku. Hatiku tertawa, hatiku berbunga, hatiku bahagia. Sepertinya tidak bisa aku tutupi senyum merekah yang tersungging dari kedua bibirku. 
"Kita duet lagunya sheila on 7 - Yang Terlewatkan, pas banget buat kita itu" komentarnya
Beberapa jam lalu aku memang membuat status tentang audisi menyanyi yang aku adakan di sekolah tempatku mengabdi. Banyak teman memberi saran dan masukan seperti audisi menyanyi yang dulu pernah diselenggarakan di sekolah kami. Aku lupa, ah bahkan tidak tahu bagaimana lirik lagu yang ia sebutkan itu. Itu lagu lama. Aku segera mencarinya. 
15 menit berlalu setelah aku mendapat komentar darinya, ada pesan masuk dari dia. 'Bagaimana? Siap duet kalau kamu pulang nanti?' tanyanya. 'Jangan, nanti semua orang heboh' jawabku.
Sudah, selesai. Tapi sejak saat itu percakapan kami berlanjut, dia kembali setelah lama pergi. Bahagiaku dalam hati masih ku simpan sendiri. :) :) :)

Categories:

#THAILAND8 : IDUL ADHAKU

Idul adha, 
Lengkap sudah 2 hari rayaku tahun ini di Thailand. Kalau idul fitri aku merayakannya di Konsulat RI, Songkhla, maka idul adha aku memilih di pondok saja. Selain alasan menemani mama yang sendiri karena Baba sedang melaksanakan ibadah haji, memang niatku ingin merasakan lebaran dengan orang Thailand asli.  
Rabu, 22 Agustus 2018
Pagi yang aku rasakan tidak seribet ketika lebaran di Indonesia dimana aku harus bangun lebih awal dan berangkat ke masjid pagi-pagi. Di sini aku bangun seperti biasa, kurang lebih pukul 5. Setelah itu masih leyeh-leyeh bahkan sempat tidur lagi karena pelaksanaan shalat Id jelas lebih siang dari Indonesia.
Jam 8 tepat saudara mama datang menjemput, kami pergi ke masjid desa sebelah bersama-sama. Shalat id dilaksanakan pukul 08.45. Setelah shalat ada khutbah dan salam-salaman seperti biasa.
Ada satu hal yang unik. Setelah selesai salam-salaman orang-orang berbondong-bondong menuju tempat pemakaman untuk ziarah. Tak hanya satu atau dua orang dari tiap keluarga tapi semuanya. Disana mereka membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh ataupun daun-daun yang gugur berjatuhan di sekitar makam. Setelah itu mereka membaca tahlil bersama dipimpin satu imam. Hebatnya, mereka tidak memandang cuaca. Terbukti saat itu, ketika hujan turun, mereka tetap berada di tempat yang sama, hanya berteduh di bawah pohon kamboja dan melanjutkan tahlilnya.
Selesai ziarah kubur, kami pergi beramai-ramai dengan keluarga mama untuk pergi ke rumah kakak mama. Disana kita makan bersama dan bercengkrama. Setelah puas makan dan bersua masing-masing keluarga pamit undur diri termasuk mama. Tidak selesai sampai di situ, perjalanan kami lanjutkan ke salah satu pantai yang ada di Ko lanta. Sore yang indah dengan semilir angin pantai yang lembut.
Idul adha ini benar-benar beda. Bila biasanya aku berada di keramaian orang-orang yang sedang menyembelih berkurban, membakar sate bersama, dan makan makanan Indonesia, maka kali ini tidak. Terlepas dari itu, idul adha kali ini akan tetap dan selalu terkenang dala hidupku.

Categories:

Selasa, 21 Agustus 2018

#THAILAND7 : HUT RI KE-73 DI KRI SONGKHLA, THAILAND

DIRGAHAYU INDONESIA KE-73
     Halo sahabat blogger.. Selamat hari kemerdekaan Indonesia ke-73. Indonesia 73 tahun, disiplin dan berbudaya!!! Slogan yang singkat dengan makna yang padat ini semoga terwujud dan terlaksana.
Oke, edisi kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya merayakan HUT RI ke-73 di Negeri Gajah Putih dan tentunya keseruan perayaan kemerdekaan Indonesia di KRI (Konsulat Republik Indonesia) Songkhla, Thailand. 
Jumat, 17 Agustus 2018
     Pukul 02.30 bangun tidur (terniat banget kalo mau bepergian hahaha padahal tidur pukul setengah 1), mandi dan siapin barang yang mau dibawa. Langsung ke sekolah nunggu bus karena kebetulan saya dan Lailiy berangkat ke Songkhla bareng murid-murid kelas 6 yang akan pergi ke festival budaya (semacam expo kampus gitu, tapi lebih rame dan lebih gede acaranya) di Prince of Songkhla University.  Kurang lebih pukul 04.30 kita berangkat (btw lama banget ya aku nunggunya haha), sampai di PSU kurang lebih pukul 09.45. Kita berdua langsung ke terminal, oper naik van (angkutan umum) menuju KRI.
      Perjalanan kali ini lebih lama dari biasanya. Biasanya cuma makan waktu kurang lebih 1 jam dari terminal ke KRI, ini hampir 2 jam baru nyampe. Kalian tahu kenapa? Kita diajak muter-muter dulu sama sopir van yang kita naiki. Bayangin aja, kita penumpang perama yang naik van, tapi kita jadi penumpang terakhir yang turun dari van hahaha. Sebel banget saat itu, seandaninya lagi free pasti seneng diajak muter-muter gitu, tapi berhubung kita ngejar upacara bendera yang kita tahu udah telat, jadi yaudahlah, sebelnya skip wkwk.
     Sampe di KRI (Konsulat Republik Indonesia) kurang lebih pukul 11.30, telat banget gilaaa... Jadwal upacara pukul 08.15 dan kita dateng jam segitu hahaha.. Sampe kita ngelewatin acara potong tumpeng dan sambutan dari jajaran pejabat KRI. Alhasil, sampai di KRI langsung makan, makanan Indonesia tentunya, ada sayur sop, urap-urap, sambal bajak, ayam goreng, apalagi ya, aku agak lupa haha. Ketemu temen-temen, ngobrol ngalor-ngidul melepas rindu. 
      Lanjut shalat jumat berjamaah, kemudian lomba permainan tradisional. Lomba pertama paku botol, ada temen nawarin "Yin, lomba paku botol ya sama Irene", "Oke" jawabku tanpa pikir dulu karena aku emang niat banget ngerayain HUT RI kali ini serame-ramenya haha. Babak penyisihan kami lolos. Langsung final dan kita dapet juara 2, masyaAllah senengnya bukan main hahaha... Lanjut lomba-lomba tradisonal yang lain; kelereng dan makan mie, di sela-sela perlombaan ada pengundian hadiah dan beberapa penampilan dari mahasiswa; karaoke dan tari tradisional dari berbagai daerah. Hadiahnya juga ga main-main, ada voucher menginap di hotel, voucher tabungan, blender, dkk. Tak lupa makan siang dengan menu Indonesia pula, ada siomay, bakso, dan es dawet yang menjadi primadona yang turut meramaikan HUT RI ini.
     Suasana di KRI ramai sekali, meski perayaan ini tergolong sederhana namun terasa sangat bermakna bagi masyarakat Indonesia yang berada jauh dari tanah air tercinta, salah satunya saya. Di akhir acara ada pembagian hadiah lomba dan senam bersama, dari senam itu dipilih 7 orang yang paling heboh untuk mendapatkan hadiah. Di antara kami mahasiswa UM yang hadir, Nauval dan Rosa adalah orang yang beruntung. Rosa mendapatkan kain dan voucher tabungan, sedangkan Nauval mendapatkan voucher menginap di hotel selama 1 hari. Semua yang ada di KRI hari itu tampak sangat bahagia, begitu pula saya.
Oke, cukup sudah cerita hari ini. Setelah acara di KRI selesai saya kemana? Saya menginap di apartemen teman yang ada di Warraphat School ^_^ ...

Categories: ,

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © Layyinah's World | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑